Tiga tahun di SMA harus ditanggalkan. Sekarang sudah saatnya untuk
serius dalam menjalani dunia perkuliahan. Dunia santai dan hura-hura sudah
bukan jamannya untuk dibawa ke lingkungan Universitas. Dulu kita sebagai siswa,
sekarang sudah berganti nama menjadi mahasiswa, artinya kita sekarang sudah
menjadi seorang maha dari tingkatan siswa. Tempat belajar telah berganti dan
suasana pun juga berbeda dari yang kita lihat sebelumnya.
Ternyata banyak perbedaan antara siswa dan mahasiswa. Sangat banyak
malah. Kita sepertinya harus membiasakan diri agar tidak terkejut dalam
menghadapinya. Di Universitas kita bisa bertemu dengan lebih banyak orang dari
beragam latar belakang. Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk harus berusaha
dan bekerja keras serta banyak-banyak membuka pandangan seluas-luasnya dan
mendewasakan diri dan pikiran. Mahasiswa juga harus lebih giat dalam belajar,
karena kebanyakan mahasiswa yang kerjanya hanya bermain main saja pasti akan
menempuh masa penyelesaian perkuliahan
dalam waktu yang lama.
Sekarang mulailah melihat perbedaan-perbedaan antara siswa dan mahasiswa. Dimulai
dari yang paling mendasar yaitu dari sistem pengajaran. Siswa di sekolah diajarkan oleh guru, dan
diterangkan dengan sejelas-jelasnya oleh guru, guru memegang kendali penting
bagi siswa. Pelajaran yang diikuti oleh siswa tergolong sama dari kelas satu
sampai kelas tiga. Walaupun pada saat kelas dua dan tiga mungkin sudah mulai dibagi
mata pelajaran sesuai jurusan-jurusanya, apakah itu IPA, IPS atau BAHASA, dan
kemudian siswa akan menempuh ujian negara yang serempak diadakan di seluruh
Indonesia. Dan tolak ukur kelulusan di tentukan oleh negara dan pada tiap
tahun-tahunnya mungkin berubah seiring peningkatan pendidikan di Indonesia. Hal
itu sangat berbeda jauh dengan dunia mahasiswa. Jika di SMA guru maka di Universitas
berganti menjadi dosen. Dosen bersifat haya sebagai pemberi rangkuman materi.
Materi perkuliahan harus lebih banyak dikuasai oleh mahasiswa dan itu sangat
membutuhkan perhatian dan kerja keras yang tinggi dan hasrat untuk mandiri, mencari tugas personal. Selain
itu mahasiswa juga banyak mendapatkan kegiatan untuk presentasi yang mengharuskan kita untuk
tidak pasif dan jika bekerja dalam tim, kita bisa membiasakan diri untuk bekerja sama
untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Mata kuliah yang dipelajri oleh
mahasiswa beragam sesuai dengan jurusannya.
Dan biasanya jurusan-jurusan ini beragam sehingga memberikan banyak juga
macam mata perkuliahan.
Dalam masalah
ujian, UTS dan UAS dilaksanakan bersama, tetapi lulusnya seorang mahasiswa
ditentukan dari selesainya tuntuntan SKS yang dibebankan pada mahasiswa.
Standar untuk Universitas biasanya sama dan jarang untuk berubah. Selain menuntaskan SKS dan mendapatkan IPK
yang tinggi,
kita juga harus menyelesaikan skripsi, yaitu hasil atau persembahan ide yang
ikut menambahkan pengetahuan penting untuk kedepannya. Lulus dari dunia
perkuliahan menandakan bahwa kita sudah siap untuk menghadapi dunia kerja atau
pun juga dunia perkuliahan yang lebih tinggi untuk meraih gelar serta ilmu pengetahuan
yang lebih banyak dari sebelumnya.
Perbedaan siswa dan mahasiswa bukan berhenti begitu saja. Masih banyak perbedaan. Malahan
yang paling terlihat yaitu jika siswa lulus, siswa tersebut tidak memiliki gelar di namanya, namun
jika kita sudah lulus dari perkuliahan,
maka di belakang nama kita akan dicantumkan gelar sesuai dengan studi
yang kita ambil. Saat ini banyak juga
yang berkuliah hanya untuk mengejar gelar, maka kita harusnya, apalagi bagi mahasiswa baru untuk menetapkan tujuan dan
memantapkan diri untuk menyelesaikan studi tepat waktu dan juga dengan nilai
yang dapat dibanggakan.
Bagaimana dalam hal pakaian yang dikenakan siswa dan mahasiswa? Secara
umum seorang siswa itu mengenakan
seragam yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, dan mewajib menggunakan seragam
sekolah tersebut sesuai hari yang ditentukan atau sesuai dengan peraturan yang
ditentukan
oleh sekolah. Terkadang siswa banyak melanggar penggunaan seragam yang benar.
Hal itu menandakan bahwa seorang siswa itu ternyata masih bersifat
kekanak-kanakan dan berontak. Sifat seperti itulah yang diharapkan untuk dibuang
jauh-jauh dari diri yang telah menjadi mahasiswa. Beralih ke mahasiswa, dimana
orang tahu bahwa mahasiswa menggunakan pakaian bebas. Sebebas-bebasnya pakaian
seorang mahasiswa, pasti pihak Universitas juga menentukan bagaimana kriteria
baju bebas yang boleh digunakan oleh mahasiswa. Contonya mahasiswa diperbolehkan menggunakan celana panjang
bebas yang sopan, serta baju dengan syarat harus berkerah. Di Universitas negeri hal itu banyak
terlihat, tetapi banyak juga yang mengetahui ada juga mahaiswa yang berkuliah
di perguruan tinggi swasta boleh menggunakan pakaian yang bebas. Bebas ini diartikan
bahwa pakaian itu tidak harus berkerah. Padahal sebenarnya mahasiswa swasta juga di haruskan
menggunakan baju berkerah, entah itu kemeja ataupun kaos. Pada permasalahan apa
yang dikenakan oleh siswa dan mahasiswa ini ternyata memberi makna, bahwa saat dimana kita sudah
memutuskan menjadi mahasiswa, kita diajar untuk bisa bertanggung jawab dengan
diri sendiri dan mengatur bagaimana pakaian yang sepantasnya digunakan untuk
berkuliah dan pasti sopan serta tidak mengundang hal-hal yang nantinya mungkin bisa
menjadi masalah bagi kita.
Bahkan bukan
hanya pakaian, tetapi juga ruang kuliah. Siswa pada saat SMA ditaruh dalam
ruangan yang sama dalam jangka panjang 1 tahun atau sesuai dengan keputusan sekolah. Kita
datang ke sekolah dan duduk di tempat yang sama, namun di perkuliahan kita tidak di kelas yang sama.
Namun kita kan menempati kelas yang berbeda-beda sesuai denagn mata kuliah yang
kita ambil. Kelas itu pun bisa beubah
seaktu-waktu secara spontan, makanya jangan terkejut, karena terkadang dosen sering
mengganti ruang kuliah. Sama halnya dengan jam sekolah, jam perkuliahan juga sangat berbeda jauh. Saat kita masih menjadi siswa, kita telah
diatur untuk datang dan pulang sekolah pada waktu yang ditentukan oleh sekolah.
Waktu tersbut kita lalui dengan tertib dan wajib bagi seluruh siswa termasuk
guru tanpa terkecuali. Berbeda dengan pekuliahan, mahasiswa akan mengikuti
pekuliahan sesuai dengan rencana studi yang telah diambil oleh mahasiswa
tersebut. Namun dosen dapat mengubah waktu dan tempat perkuliahan. Maka dari itu seorang mahasiswa
harus jeli dan cepat tanggap serta menjalin relasi yang baik denga sesama mahasiswa dan juga dosen agar tidak tertinggal informasi.
Mahasiswa dituntut untuk mempelajari bagaimana sistem dunia perkuliahan
agar tidak tertinggal
oleh orang
lain. Jika kita sedikit saja tertinggal maka kita akan terus tertinggal. Makanya
sering terjadi ada mahasiswa tingkat atas yang ikut bersama-sama dengan kita di mata
kuliah tertentu, itu berarti mahasiswa tingkat atas tersebut sedang mengulang
karena nilainya tidak lulus atau karena dia harus memperbaiki nilainya agar
lulus untuk memenuhi syarat kelulusan.
Dari berbagai perbedaaan itu, sudah seharusnya kita menyadarkan diri
untuk meninggalkan sikap-sikap kekanakan dan seenaknya semasa masih menjadi
siswa. Kini lebih baik mengubah diri untuk menghadapi dunia perkuliahan yang berat. Dengan
dewasanya pikiran dan tindakan kita, pastilah semua dapat dilewati dengan baik
dan pada akhirnya akan memberikan hasil yang memuaskan serta pasti membuat
lelah kita terbayarkan dengan layak. Berbahagialah jika kita sekarang boleh menjalani sebagian dari
kehidupan kita untuk dunia perkuliahan!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar